alif lām rā, tilka āyātul-kitābi wa qur'ānim mubīn(in).
Alif Lam Ra. (Surah) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Kitab (yang sempurna) yaitu (ayat-ayat) Al-Qur'an yang memberi penjelasan.
rubamā yawaddul-lażīna kafarū lau kānū muslimīn(a).
Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.
Żarhum ya'kulū wa yatamatta‘ū wa yulhihimul-amalu fa saufa ya‘lamūn(a).
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
wa mā ahlaknā min qaryatin illā wa lahā kitābum ma‘lūm(un).
Dan Kami tidak membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya.
mā tasbiqu min ummatin ajalahā wa mā yasta'khirūn(a).
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat meminta penundaan(nya).
wa qālū yā ayyuhal-lażī nuzzila ‘alaihiż-żikru innaka lamajnūn(un).
Dan mereka berkata, “Wahai orang yang kepadanya diturunkan Al-Qur'an, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang gila.
lau mā ta'tīnā bil-malā'ikati in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Mengapa engkau tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika engkau termasuk orang yang benar?”
mā nunazzilul-malā'ikata illā bil-ḥaqqi wa mā kānū iżam munẓarīn(a).
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran (untuk membawa azab) dan mereka ketika itu tidak diberikan penangguhan
innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahū laḥāfiẓūn(a).
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
wa laqad arsalnā min qablika fī syiya‘il-awwalīn(a).
Dan sungguh, Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum engkau (Muhammad) kepada umat-umat terdahulu.
wa mā ya'tīhim mir rasūlin illā kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Dan setiap kali seorang rasul datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokannya.
każālika naslukuhū fī qulūbil-mujrimīn(a).
Demikianlah, Kami memasukkannya (olok-olok itu) ke dalam hati orang yang berdosa,
lā yu'minūna bihī wa qad khalat sunnatul-awwalīn(a).
mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur'an) padahal telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang terdahulu.
wa lau fataḥnā ‘alaihim bābam minas-samā'i fa ẓallū fīhi ya‘rujūn(a).
Dan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,
laqālū innamā sukkirat abṣārunā bal naḥnu qaumum masḥūrūn(a).
tentulah mereka berkata, “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir.”
wa laqad ja‘alnā fis-samā'i burūjaw wa zayyannāhā lin-nāẓirīn(a).
Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan men-jadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya),
wa ḥafiẓnāhā min kulli syaiṭānir rajīm(in).
dan Kami menjaganya dari setiap (gangguan) setan yang terkutuk,
illā manistaraqas-sam‘a fa atba‘ahū syihābum mubīn(un).
kecuali (setan) yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dikejar oleh semburan api yang terang.
wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā min kulli syai'im mauzūn(in).
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran.
wa ja‘alnā lakum fīhā ma‘āyisya wa mal lastum lahū birāziqīn(a).
Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya.
wa im min syai'in illā ‘indanā khazā'inuhū wa mā nunazziluhū illā biqadarim ma‘lūm(un).
Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.
wa arsalnar-riyāḥa lawāqiha fa anzalnā minas-samā'i mā'an fa asqainākumūh(u), wa mā antum lahū bikhāzinīn(a).
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya.
wa innā lanaḥnu nuḥyī wa numītu wa naḥnul-wāriṡūn(a).
Dan sungguh, Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.
wa laqad ‘alimnal-mustaqdimīna minkum wa laqad ‘alimnal-musta'khirīn(a).
Dan sungguh, Kami mengetahui orang yang terdahulu sebelum kamu dan Kami mengetahui pula orang yang terkemudian.
wa inna rabbaka huwa yaḥsyuruhum, innahū ḥakīmun ‘alīm(un).
Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang akan mengumpulkan mereka. Sungguh, Dia Mahabijaksana, Maha Mengetahui.
wa laqad khalaqnal-insāna min ṣalṣālim min ḥama'im masnūn(in).
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
wal-jānna khalaqnāhu min qablu min nāris-samūm(i).
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
wa iż qāla rabbuka lil-malā'ikati innī khāliqum basyaram min ṣalṣālim min ḥama'im masnūn(in).
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
fa iżā sawwaituhū wa nafakhtu fīhi mir rūḥī fa qa‘ū lahū sājidīn(a).
Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”
fa sajadal-malā'ikatu kulluhum ajma‘ūn(a).
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,
illā iblīs(a), abā ay yakūna ma‘as-sājidīn(a).
kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.
qāla yā iblīsu mā laka allā takūna ma‘as-sājidīn(a).
Dia (Allah) berfirman, “Wahai Iblis! Apa sebabnya kamu (tidak ikut) sujud bersama mereka?”
qāla lam akul li'asjuda libasyarin khalaqtahū min ṣalṣālim min ḥama'im masnūn(in).
Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
qāla fakhruj minhā fa innaka rajīm(un).
Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,
wa inna ‘alaikal-la‘nata ilā yaumid-dīn(i).
dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari Kiamat.”
qāla rabbi fa anẓirnī ilā yaumi yub‘aṡūn(a).
Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.”
qāla fa innaka minal-munẓarīn(a).
Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan,
ilā yaumil-waqtil-ma‘lūm(i).
sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).”
qāla rabbi bimā agwaitanī la'uzayyinanna lahum fil-arḍi wa la'ugwiyannahum ajma‘īn(a).
Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,
illā ‘ibādaka minhumul-mukhlaṣīn(a).
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.”
qāla hāżā ṣirāṭun ‘alayya mustaqīm(un).
Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku.”
inna ‘ibādī laisa laka ‘alaihim sulṭānun illā manittaba‘aka minal-gāwīn(a).
Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat.
wa inna jahannama lamau‘iduhum ajma‘īn(a).
Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya.
lahā sab‘atu abwāb(in), likulli bābim minhum juz'um maqsūm(un).
(Jahanam) itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka.
innal-muttaqīna fī jannātiw wa ‘uyūn(in).
Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-taman), dan (di dekat) mata air (yang mengalir).
udkhulūhā bisalāmin āminīn(a).
(Allah berfirman), “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman.”
wa naza‘nā mā fī ṣudūrihim min gillin ikhwānan ‘alā sururim mutaqābilīn(a).
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
lā yamassuhum fīhā naṣabuw wa mā hum minhā bimukhrajīn(a).
Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.
nabbi' ‘ibādī annī anal-gafūrur-raḥīm(u).
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,
wa anna ‘ażābī huwal-‘ażābul-alīm(u).
dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
wa nabbi'hum ‘an ḍaifi ibrāhīm(a).
Dan kabarkanlah (Muhammad) kepada mereka tentang tamu Ibrahim (malaikat).
iż dakhalū ‘alaihi fa qālū salāmā(n), qāla innā minkum wajilūn(a).
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, “Salam.” Dia (Ibrahim) berkata, “Kami benar-benar merasa takut kepadamu.”
qālū lā taujal innā nubasysyiruka bigulāmin ‘alīm(in).
(Mereka) berkata, “Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai (Ishak).”
qāla abasysyartumūnī ‘alā am massaniyal-kibaru fa bima tubasysyirūn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu memberi (kabar gembira) tersebut?”
qālū basysyarnāka bil-ḥaqqi falā takum minal-qāniṭīn(a).
(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.”
qāla wa may yaqnaṭu mir raḥmati rabbihī illaḍ-ḍāllūn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
qāla famā khaṭbukum ayyuhal-mursalūn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting, wahai para utusan?”
qālū innā ursilnā ilā qaumim mujrimīn(a).
(Mereka) menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa,
illā āla lūṭ(in), innā lamunajjūhum ajma‘īn(a).
kecuali para pengikut Lut. Sesungguhnya kami pasti menyelamatkan mereka semuanya,
illamra'atahū qaddarnā innahā laminal-gābirīn(a).
kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa dia termasuk orang yang tertinggal (bersama orang kafir lainnya).”
falammā jā'a āla lūṭinil-mursalūn(a).
Maka ketika utusan itu datang kepada para pengikut Lut,
qāla innakum qaumum munkarūn(a).
dia (Lut) berkata, “Sesungguhnya kamu orang yang tidak kami kenal.”
qālū bal ji'nāka bimā kānū fīhi yamtarūn(a).
(Para utusan) menjawab, “Sebenarnya kami ini datang kepadamu membawa azab yang selalu mereka dustakan.
wa ataināka bil-ḥaqqi wa innā laṣādiqūn(a).
Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sungguh, kami orang yang benar.
fa asri bi'ahlika biqiṭ‘im minal-laili wattabi‘ adbārahum wa lā yaltafit minkum aḥaduw wamḍū ḥaiṡu tu'marūn(a).
Maka pergilah kamu pada akhir malam beserta keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang. Jangan ada di antara kamu yang menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”
wa qaḍainā ilaihi żālikal-amra anna dābira hā'ulā'i maqṭū‘um muṣbiḥīn(a).
Dan telah Kami tetapkan kepadanya (Lut) keputusan itu, bahwa akhirnya mereka akan ditumpas habis pada waktu subuh.
wa jā'a ahlul-madīnati yastabsyirūn(a).
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Lut) dengan gembira (karena kedatangan tamu itu).
qāla inna hā'ulā'i ḍaifī falā tafḍaḥūn(i).
Dia (Lut) berkata, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan kamu mempermalukan aku,
wattaqullāha wa lā tukhzūn(i).
Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.”
qālū awalam nanhaka ‘anil-‘ālamīn(a).
(Mereka) berkata, “Bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”
qāla hā'ulā'i banātī in kuntum fā‘ilīn(a).
Dia (Lut) berkata, “Mereka itulah putri-putri (negeri)ku (nikahlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat.”
la‘amruka innahum lafī sakratihim ya‘mahūn(a).
(Allah berfirman), “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).”
fa akhażathumuṣ-ṣaiḥatu musyriqīn(a).
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.
fa ja‘alnā ‘āliyahā sāfilahā wa amṭarnā ‘alaihim ḥijāratam min sijjīl(in).
Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.
inna fī żālika la'āyātil lil-mutawassimīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda,
wa innahā labisabīlim muqīm(in).
dan sungguh, (negeri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
inna fī żālika la'āyatal lil-mu'minīn(a).
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang beriman.
wa in kāna aṣḥābul-aikati laẓālimīn(a).
Dan sesungguhnya penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim,
fantaqamnā minhum, wa innahumā labi'imāmim mubīn(in).
maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua (negeri) itu terletak di satu jalur jalan raya.
wa laqad każżaba aṣḥābul-ḥijril-mursalīn(a).
Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr benar-benar telah mendustakan para rasul (mereka),
wa ātaināhum āyātinā fa kānū ‘anhā mu‘riḍīn(a).
dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya,
wa kānū yanḥitūna minal-jibāli buyūtan āminīn(a).
dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu, (yang didiami) dengan rasa aman.
fa akhażathumuṣ-ṣaiḥatu muṣbiḥīn(a).
Kemudian mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur pada pagi hari,
famā agnā ‘anhum mā kānū yaksibūn(a).
sehingga tidak berguna bagi mereka, apa yang telah mereka usahakan.
wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqq(i), wa innas-sā‘ata la'ātiyatun faṣfaḥiṣ-ṣafḥal-jamīl(a).
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, Kiamat pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.
inna rabbaka huwal-khallāqul-‘alīm(u).
Sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
wa laqad ātaināka sab‘am minal-maṡānī wal-qur'ānal-‘aẓīm(a).
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung.
lā tamuddanna ‘ainaika ilā mā matta‘nā bihī azwājam minhum wa lā taḥzan ‘alaihim wakhfiḍ janāḥaka lil-mu'minīn(a).
Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman.
wa qul innī anan-nażīrul-mubīn(u).
Dan katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang jelas.”
kamā anzalnā ‘alal-muqtasimīn(a).
Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang yang memilah-milah (Kitab Allah),
allażīna ja‘alul-qur'āna ‘iḍīn(a).
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur'an itu terbagi-bagi.
fa wa rabbika lanas'alannahum ajma‘īn(a).
Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,
‘ammā kānū ya‘malūn(a).
tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.
faṣda‘ bimā tu'maru wa a‘riḍ ‘anil-musyrikīn(a).
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.
innā kafainākal-mustahzi'īn(a).
Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau),
allażīna yaj‘alūna ma‘allāhi ilāhan ākhar(a), fa saufa ya‘lamūn(a).
(yaitu) orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya).
wa laqad na‘lamu annaka yaḍīqu ṣadruka bimā yaqūlūn(a).
Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,
fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wa kum minas-sājidīn(a).
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud (salat),
wa‘bud rabbaka ḥattā ya'tiyakal-yaqīn(u).
Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.